Lisnajelek

Don't judge the book by it's cover

Cak Koting

Bagi para new comers Jogja, siapa yang belum pernah mencicipi Cak Koting?? Itu tu, yang katanya spesial ayam n bebek, tapi aku lebih suka empalnya, enak! Yaa, sangking enaknya empal-nya, yg jualan jadi semakin sombong, hiks.. kok?


Beberapa waktu lalu, aku sama adekku kesana mau makan apa lagi kalu bukan EMPAL ENAAK... Pas kita dateng, hari masih siang, suasana rumah makan juga gak rame, hanya sekitar 4 meja yang terisi. Jadi kami duduk di salah satu meja eeh kursi, dan nunggu daftar menu dianterin.. tik tuk tik tuk.. Kok ga dianter2 ya?? Akhirnya aku berbesar hati ke meja kasir untuk minta daftar menunya.. Setelah selesai diisi, tetap para pekerja gak punya inisiatif untuk ngambil daftar pesanan kami. Alhasil dengan berbesar hati untuk kedua kalinya, aku anterin daftar menu tersebut ke kasir, dan apa yang terjadi? Mbak yang jaga kasir malah bilang "kasih kesana tuh mba daftar pesanannya!" whaaat?? mulai emosi, tapi masih dipendam sambil ngomong dalam hati "aku ni pelanggan!!"

Abis ngasih pesanan ke orang yang ditunjuk mbak kasir, aku kebelet pipis, jadi ke kamar mandi deh.. Nah, sampe kamar mandi, ada mbak yg lagi ngerjain sesuatu (apa ya? lupa..) ngomong "kayanya yg di dalam lagi mandi mbak!" (dengan nada ketus loh), apa gak tambah gondok! Masih dalam hati "he? toilet umum yang harusnya buat tamu malah buat mandi karyawan?? ni mbak juga ngomongnya gak enak banget si!!" tidaaaa..k!

Acara makan-pun dimulai dengan hati yg masih dongkol.. Belum pulih jengkelnya, aku mendapati sendok dan garpu mereka KOTOR! JOROK!, belum lagi waktu itu lagi hangat2nya kasus hepatitis.. akhirnya kami makan empal pake tangan, makan empal kok pake tangan??!.. Ketika makan, aku tetep merhatiin apakah cuma aku yg diperlakukan seperti itu?? gak lama kemudian ada rombongan cewe2 cakep naik mobil dengan dandanan rapi. Tanpa dipanggil, salah satu karyawan langsung mendatangi meja tempat mereka duduk dan sesaat kemudian dateng lagi buat ambil daftar pesanan mereka. Gak lama setelah itu, datang orang-orang sejenis dan mereka juga mendapat perlakuan yg serupa! ck ck ck...

Selesai makan, lanjut ke pembayaran. Ketika makan aku ngomong terus dalam hati "abis makan bakal kumarahin tu orang2!".. Jadilah kami ke kasir, tapi yg jaga kasir udah ganti jadi bapak2, aku yang masih emosi gak peduli dan ngomong ke bapak itu, demikian percakapan yg kami lakukan:

Lisna: "Pak, disini pelayanannya milih-milih orang ya?"
Kasir: "Gak mbak, ada apa ya? mbak dari luar kota ya?"
Lisna: "Bukan gitu pak, dari awal saya dateng, ga ada yg melayani saya sama sekali, tapi saya perhatiin ketika ada yg dateng dengan mobil dan pakaian rapi langsung dilayani oleh salah satu karyawan. Saya gak baru sekali ini dateng kesini pak, dulu saya sering kesini dan pakai mobil dengan dandanan rapi dan memang dilayani dengan baik. Tapi kali ini saya datang naik motor dengan tampang kucel dan baju seadanya, samaaa sekalii gak dilayanin oleh karyawan bapak! Apa karena saya terlihat miskin makanya gak dilayani dan dianggap bisa melayani diri sendiri ya pak?"

Kasir: "Maaf mbak, kami tidak pernah seperti itu mbak, tadi siapa yang ngelayanin mbak dengan tidak baik??" (bapak itu nanya dengan nada gak enak)
Lisna: "Lah wong saya melayani diri sendiri kok pak! kalo memang seperti itu, lain kali saya kesini naik mobil dan dandan kaya artis aja deh pak biar dilayani.."

Bapak itu terus minta maaf dan saya cuma buru-buru bayar dan pergi dan janji dalam hati ga bakal makan disitu lagi!

Pengalaman kaya gini semoga bisa jadi masukan buat pembaca klo mau buka usaha makanan. Gampang-gampang susah memang mengelola bisnis rumah makan. Hal yang harus diperhatikan tentu produk (makanan) yang dijual HARUS ENAK!, tempatnya juga baik dalam arti TIDAK KOTOR, kebersihan alat makan dan minum juga harus diperhatikan, dan yang berikutnya namun bukan yang terakhir, layanan harus MEMUASKAN! Bayangin aja sebuah rumah makan dengan makanan maknyuus, tapi yg ngelayanin marah2.. ATAU makanannya enak, layanannya juga bagus tapi tempatnya sama sekali gak bersih, sendoknya masih ada kotoran2 gak jelas.. ATAU layanan dan kebersihan tempatnya sangatlah excelent, tapi rasa makanannya naujubilee gak enaknya!!.. Nah, bayangkan juka anda memiliki rumah makan dengan makanan dan minuman yang enak-enak dan sehat, tempat (gak harus besar) dan alat makan juga bersih, dan layanan yang bisa bikin konsumen tersenyum :), mmm kalau saya pasti rela bayar berapa aja...! Konsumen dapat menjadi loyal bukan hanya karena 'satisfied' saja, tapi lebih dari pada itu.. Konsumen dapat menjadi loyal karena mereka 'delighted'...

Satu hal lagi ni yang perlu dicatat, berdasarkan suvey ternyataa "konsumen yang tidak puas akan berbicara tentang ketidakpuasan tersebut kepada sekitar 10 orang temannya. Sebaliknya, ketika konsumen tersebut merasa puas, dia hanya akan menceritakannya kepada 3 sampai 5 orang saja." Naaaah, jumlah yang sangat banyak ketika anda membuat konsumen anda jengkel, belum lagi jika anda bertemu konsumen seperti saya, yang menceritakannya dalam blog, hahahahaaa...

[+/-] Selengkapnya...

 
 

Penerapan IS dalam Organisasi

Organisasi tentunya terdiri atas sekumpulan orang yang memiliki tujuan yang sama. Dapat dibayangkan apabila seluruh orang di dalam sebuah organisasi berjalan sendiri-sendiri tanpa mau tahu apa yang dilakukannya sudah sesuai dengan tujuan organisasi atau belum, yang akan terjadi adalah kehancuran bagi organisasi tersebut, padahal sebuah organisasi dibentuk atas asumsi bahwa organisasi tersebut akan menjadi ongoing entity. Agar tujuan organisasi secara keseluruhan dapat dicapai dengan baik oleh seluruh orang yang ada di dalam organisasi, maka diperlukan suatu sistem informasi yang tepat dan dapat menunjang seluruh kebutuhan dalam organisasi.


Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien (http://id.wikipedia.org).

Dengan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan, seluruh data yang menjadi sumber informasi dalam organisasi akan terintegrasi, baik di dalam satu divisi, antara satu divisi dengan divisi lainnya, antara perusahaan dengan supplier, antara perusahaan dengan distributor, bahkan antara perusahaan dengan konsumen. Dengan keterkaitan tersebut, maka kelangsungan bisnis perusahaan akan dapat berjalan dengan baik dan optimal. Kebanyakan organisasi menganggap bahwa sistem informasi adalah sesuatu yang berhubungan dengan teknologi dengan perangkat-perangkat yang sangat mahal, padahal tidak selalu seperti itu, meskipun memang ada beberapa teknologi sistem informasi yang sangat mahal yang biasanya digunakan oleh dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan-perusahaan yang memiliki proses bisnis yang lebih kompleks.

Bagaimana agar sebuah organisasi tidak salah dalam menerapkan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut merupakan hal yang harus dipikirkan secara matang. Organisasi harus mengerti betul bisnis apa yang dijalankan dan bagaimana proses di dalam bisnis tersebut, dengan begitu organisasi tersebut dapat mengetahui apa kelebihan dan kekurangannya dan menyadari dengan tepat apa sebenarnya yang dibutuhkan agar bisnis yang dijalankan dapat dikelola dengan lebih optimal, sehingga tujuan organisasipun dapat dicapai.
Terdapat tiga komponen dalam Sistem Informasi, yaitu information technology, business process, dan people.





Dari ketiganya, hal yang paling rumit untuk dikelola adalah manusia yang ada di dalam organisasi itu sendiri, karena tiap manusia tentunya memiliki karakter yang berbeda satu dengan yang lainnya. Beberapa contoh perusahaan-perusahaan yang sukses yang memiliki sistem informasi yang baik dengan penerapan information technology yang sesuai adalah PT Anugrah Argon Medica (AAM), PT Bank Central Asia Tbk., PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Danareksa (Persero), PT Vico Indonesia, PT Bentoel Prima, PT Goldschmidt Sumi Asih, PT Garuda Indonesia (Persero), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Perusahaan-perusahaan tersebut merupakan peraih juara pertama dalam Warta Ekonomi E-Company Award 2008 yang digelar oleh Majalah ekonomi dan bisnis Warta Ekonomi (www.wartaekonomi.co.id).

Perusahaan-perusahaan yang telah disebutkan sebelumnya sangat memahami proses bisnisnya, sehingga mereka dapat menentukan dengan tepat teknologi informasi yang dibutuhkan bagi kelangsungan dan keuntungan jangka panjang perusahaan. Selain itu, satu hal yang paling penting, mereka memiliki manajemen yang baik terhadap orang-orang yang bekerja didalamnya agar orang-orang tersebut dapat menjalankan dan mengelola teknologi sistem informasi dengan optimal.

Namun tidak sedikit perusahaan yang mengeluarkan banyak biaya untuk memperbaiki teknologi dalam sistem informasinya secara berlebihan tanpa tahu kegunaannya sehingga investasi yang besar itu tidak dapat digunakan secara maksimal. Hal tersebut terjadi karena perusahaan-perusahaan tersebut tidak mengerti proses bisnis yang mereka jalankan, selain itu orang-orang didalam perusahaan juga belum siap dalam mengelola teknologi informasi, sehingga pada akhirnya usaha tersebut membuang banyak waktu, tenaga, dan biaya.


SISTEM INFORMASI ALFAMART



Siapa yang tidak kenal Alfamart?? PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) atau Alfamart merupakan perusahaan nasional yang didirikan pada 27 Juni 1999. Alfamart bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan sehari-hari. Alfamart dapat dimiliki masyarakat luas dengan cara kemitraan. (www.alfamartku.com)

Di tahun 2009, alfamart menargetkan terbentuk 500 toko lagi. Sebelumnya pada 2007 jumlah gerai Alfa mencapai 2.266 dan meningkat menjadi 2.750 gerai pada akhir 2008 dengan total 31 ribu karyawan. Dalam proses pengadaan barang bagi tiap gerai, PT Sumber Alfaria Trijaya yang merupakan pengelola dan pemilik hak franchise minimarket Alfamart, membangun sendiri gudang pusat distribusi atau distribution center untuk menunjang kebutuhan masing-masing gerai. Satu gudang mampu menyalurkan produk-produk di 300 hingga 400 gerai Alfamart yang berada di sekitar lokasi gudang (indocashregister.com). Bisa dibayangkan apabila salah satu gudang yang dimiliki Alfamart mengalami kerusakan, 300 gerai Alfamart tentu tidak dapat beroperasi dengan baik. Lini distribusi kini lebih efisien, berbeda dari kondisi tahun 2001 yang masih menggunakan pola kerja sederhana di mana kegiatan order barang pada saat itu masih menggunakan hardcopy. Namun, kini dengan jaringan district center yang mencapai 12 titik, tidaklah cukup dilakukan secara manual, karena satu district center Alfamart mencakup 250-500 toko.

Untuk mencapai kesuksesan dan mengalami perkembangan hingga saat ini, semua tidak lepas dari pengelolaan yang baik atas ketiga komponen dalam sistem informasi Alfamart:
Proses Bisnis
Guna mewujudkan visi dan misi perusahaan, ada 6 kunci utama yang dipegang PT SAT. Pertama, konsep bisnis yang jelas. Kedua, komitmen dari shareholder. Ketiga, ada pemimpin yang mengarahkan (persamaan persepsi). Keempat, the dream team. Kelima, rencana pengembangan bisnis yang terukur. Keenam, bisnis proses yang benar.
Dalam bisnis ritel, beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk kesusksesan usaha seperti ini adalah: district center, SDM, konsep lokasi, ketersediaan barang (merchandise), dan bagaimana bisa membuat komunikasi lebih cepat.
Selain itu dalam minimarket, item-nya tidak terlalu banyak, tapi dituntut harus fokus. Karenanya, dibuatlah struktur pembagian kerja yang dijalankan melalui 9 divisi: operasional, merchandising, pemasaran & pengembangan bisnis, waralaba, TI, keuangan dan administrasi, HRD, pengembangan korporat & audit.

Teknologi Informasi
Dengan banyaknya gerai Alfamart, tentu diperlukan sistem yang terintegrasi antarsatu toko dengan toko yang lain untuk mendata transaksi dan membuat laporan yang juga terhubung pada sistem TI secara keseluruhan. Namun SAT memahami bahwa Alfamart merupakan minimarket dengan proses bisnis yang tidak sekompleks supermarket ataupun hipermarket. POS (Point of Sale) umumnya dipakai pada jenis supermarket besar atau department store. Adapun toko supermarket kecil seperti Alfamart baru sebatas menggunakan jenis cash register. Fitur-fitur utama sistem cash register:
Sales, Inventory, Mutasi Persediaan. Mencakup sistem penjualan (sales) yang terhubung dengan modul persediaan barang (inventory). Setiap transaksi penjualan akan otomatis mengurangi jumlah persediaan yang ada.
Beragam Jenis Laporan.Tersedia beragam jenis laporan mulai dari penjualan, kartu stock, sisa persediaan, barang yang habis (dibawah batas minimum), dsb.
Variasi Cara Bayar. Software cash register mendukung pembayaran baik secara tunai ataupun non-tunai: credit card, cash tunda, dsb.
Support Barcode Reader. Sesuai kebutuhan software cash register di design secara khusus untuk dapat dihubungkan langsung dengan mesin barcode reader.
FIFO Dan Average. Tersedia dua pilihan metode perhitungan harga pokok persediaan barang: FIFO dan Average (Rata-Rata).
Multi User. Sistem cash register dapat diakses oleh banyak user secara bersamaan. Dengan proteksi nama dan password untuk setiap user pengguna. Hak akses setiap user dapat ditentukan dan dibatasi secara rinci. Dilengkapi fungsi audit trail untuk mencatat aktifitas user.
Export Laporan Ke Excel. Laporan selain dapat di print dan tampilkan (preview) ke layar. Dapat di export dan simpan dalam bentuk document Microsoft Excel.
Open Integrasi Sistem Lain. Dengan tersedianya SDK (Software Development Kit) memungkinkan sistem cash register digabungkan ("integrasikan") dengan sistem yang ada saat ini. Atau kebutuhan sistem baru dimasa datang (atau software vendor lain).
Database Khusus Financial Accounting. Menggunakan database khusus untuk pengolahan data financial accounting skala besar Microsoft SQL Server (tersedia pilihan free edition). Dapat sepenuhnya menjaminan akurasi perhitungan dan melindungi anda dari masalah kerusakan data, kehilangan data, dsb.

Selain itu, untuk dapat terus memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para pelanggannya, Alfamart membentuk komunitas dengan kartu AKU. Dengan kartu AKU, database pelanggan dapat digunakan oleh Alfamart untuk melakukan continuous improvement dan secara tidak langsung juga dapat digunakan untuk terus melayani konsumen dengan lebih baik lagi.

Sumber Daya Manusia (people)
Untuk strategi pengelolaan SDM, manajemen membuat kombinasi para profesional yang berpengalaman (senior) dengan karyawan yang masih fresh, sehingga akan ada yang ditunjuk sebagai pemimpin untuk membentuk budaya kerja tim. Bentuk pelatihan dirancang sesuai dengan karier. Sebagai informasi, di organisasi toko Alfamart jabatan terendah adalah kasir, lalu naik ke pramuniaga, berikutnya merchandiser, kemudian asisten kepala toko, dan tertinggi kepala toko. Tahap pelatihannya, dari basic, intermediate hingga advance. Untuk posisi terbawah, bentuk pelatihannya tergantung pada hasil uji kompetensi, apakah perlu latihan dasar dulu ataukah langsung intermediate, bahkan advance. Karyawan dengan masa kerja setahun, tapi telah menguasai paket advance, dapat dipromosikan ke jabatan lebih tinggi. Contoh, seorang kasir yang telah mengikuti uji kompetensi dan bekerja dengan baik, maka paling tidak butuh waktu 3-4 tahun untuk menjadi kepala toko. Gambaran lain, seorang merchandiser diperkirakan butuh waktu 6-12 bulan untuk naik pangkat sebagai asisten kepala toko (www.swa.co.id). Dengan sistem manajemen yang seperti ini, seluruh karyawan tentu sangat memahami apa yang dia kerjakan, sehingga proses bisnis didalamnya dapat berjalan dengan baik.

Dengan terus mengelola secara tepat ketiga komponen dalam sistem informasi yang merupakan satu kesatuan yang saling mendukung, target alfamart di tahun 2009 kemungkinan besar dapat dicapai. Namun lingkungan persaingan juga merupakan salah satu faktor penting yang harus terus dipantau. Selain itu teknologi merupakan sesuatu yang terus berkembang, oleh karenanya Alfamart harus menjadi ritel yang flexible dan tidak menjadi sombong karena berbagai penghargaan yang telah diraihnya melainkan menjadikan berbagai penghargaan tersebut menjadi motivasi untuk terus melakukan continuous improvement.

[+/-] Selengkapnya...

 
 

Pizza Hut eeeh Pasta Hut...

Wahahahaha, hawa ngantuk emang bikin males ngapa2in, apalagi harus keluar buat cari makan. Trus jadi inget, "kan bisa delivery", jadi trima kasih banyak buat yang punya ide pertama kali untuk menciptakan jasa delivery makanan!! naaah, kebetulan pengen makan pizaa, n kebetulan juga lagi ol, jadi deh searching nomer telpon Pizza Hut Jogja.. daaaan apa yang terjadiiii....

haduuuh, ampun deh, masa dari sekian banyak blog, berita, dkk ttg pihu jgj, gak ada yg nyantumin nmr telpon pihu jgj?? hehehe, apa aku-nya yg kurang gali lebih dalem yak??

akhirnya dengan bantuan, siapa lagi kalau bukan 108, ini nomer telepon Pizza Hut Jl. Sudirman (Tugu) Jogja: (0274) 584832 atau (0274) 584833.. nah, tar tinggal mesen deh menu-menu seperti yg tertera di gambar yang ada di bawah ini, yg aku copy dari blog.brtoalit.com, yang sayangnya beliau gak nyantumin nmr telponnya, hiks.. Tapi ingeeet!! Minimal pemesanan Rp 33.000, okeeeek..





Tapi mungkin ada perubahan menu, berhubung tanggal 1 April 2008 yang lalu, secara resmi Pizza Hut ganti nama jadi Pasta Hut!!! (Dallas Morning News) Yang pasti menu pastanya bakal bertambah... asik asiik! Oia, web mereka juga ganti jadi www.newpastahut.com loooh loooh..

Ternyata banyak alasan kenapa akhirnya Pizza Hut yang sudah terkenal itu rela ganti nama jadi Pasta Hut.. kata pihak mereka, Pasta Hut membawa aura yang lebih kepada healty food, dan yang pasti mereka terus berusaha untuk menciptakan makanan2 baru yang lebih sehat.. ada artikel yang juga menuliskan bahwa konsumen lebih suka makanan yang lebih bervariasi ketika makan di luar,, daan ternyata orang-orang British lebih suka makan pasta dari pada pizza..

hmmm... ada yang tau alasan lainnya??

[+/-] Selengkapnya...